Sebuah meme yang janggal membuat penulis mengambil keputusan untuk menggoreskan
beberapa bait puisi yang berjudul "Bukalah Pintu Maafmu, Dai Goh Dai!"
Meme tersebut mungkin berasal dari pihak yang pro-gubernur petahana DKI,
mungkin pula dari pihak yang kontra. Siapa pun pengunggahnya dan apa pun motifnya,
perbuatan itu telah memutarbalikkan kebenaran. Substansi inilah yang hendak
penulis sampaikan melalui bait-bait puisi.
Silakan Anda menikmatinya!
Bukalah Pintu Maafmu, Dai Goh Dai!
Oleh Budianto Sutrisno
Negeri selaksa pulau benar-benar
bingung
bingung pusing tujuh keliling dan
membingungkan sekitarnya
karena banyak yang palsu mengaku
asli
dengan nyaring menebar racun dusta
bersalut manis madu kata
banyak penyamun menyamar brahmana
brahmana asli malah dicaci dan
dihina
yang gadungan menebar provokasi
penuh gebu
apalagi kalau didukung dengan jubah
religi dan ayat suci
caci maki dan fitnah keji untuk pihak lain halal-halal saja
itulah cara dan gaya hidupnya
walau batu dikatakan roti oleh pemimpinnya
maka semua pengikut akan serempak bilang itu roti
pengikutnya pun lalu mengunyah batu
biar gigi rompal, mulut sepakat mengatakan
’enak’
demi sesuap nasi pengganjal perut
kosong
perut kosong itu sesuatu, kepala
dan hati kosong tak apa
inilah hidup para zombi tanpa makna
menjadikan kebenaran terasa hampa
Mataku menatap sebuah meme politik
tampak panglima Kutaraja berpose bareng
Sammo Hung yang dibilang gembong mafia
entah maksudnya bermain-main,
mengejek, atau memfitnah
entah pengunggahnya dari kelompok
pendukung atau pembenci
entah berniat guyon, entah
bermaksud serius
hanya Dia yang tahu
mungkin pengunggahnya pun tak tahu
dampaknya
karena kebenaran telah
dijungkirbalikkan
sementara pengetahuan warga sangat
bervariasi
dari yang sempit dan dangkal sampai
luas dan dalam
Anda yang belum tahu, lebih bijak untuk tahu,
’gar tak terkecoh
Sammo Hung itu saudara seperguruan
Jackie Chan dan Yuen Biao
ketiganya tenar di film laga
ketiganya benar-benar mahir kung fu
Sammo Hung berbadan ekstra besar
namun gesit untuk meninju,
menendang, dan bersalto ria
lincah ayunkan kapak, hunjamkan tombak,
dan sabetkan pedang
dia bintang laga, produser, dan
sekaligus sutradara
memainkan banyak peran
protagonis dan antagonis
dilakoninya
penuh penjiwaan dan kemahiran
kanuragan
dia sangat dihormati
itu sebabnya dunia perfilman Hong
Kong memberinya julukan istimewa
Dai
Goh Dai, saudara tertua yang besar
Dai
Goh Dai…
ku tak kenal dirimu pribadi
tapi kutahu pasti kau bukan gembong
mafia
kalau kau penjahat, itu hanya
peranmu di layar perak
peran di dunia maya, bukan di dunia
nyata
banyak orang senang dengan peranmu
dalam Project A
tapi The Kung Fu Chefs adalah favoritku
kauperankan seorang koki yang cuma
dipandang sebelah mata
kau difitnah dan dinista
tapi kau tak balas kejahatan dengan
kejahatan
kaudidik generasi muda hingga jadi
pahlawan penegak kebenaran
mengalahkan segala kebatilan dan
kelaliman
kiranya kisahmu menginspirasi
banyak insan negeri yang dilanda bingung
’tuk bersatu lakukan kebenaran
tanpa iming-iming imbalan
apalagi hanya untuk recehan dan
sebungkus nasi
Maafkan kebodohan dan kenaifan
kami, Dai Goh Dai…
maafkan kami yang sering menghina dan
mencaci tanpa berkaca diri
maafkan kami yang bingung
tak bisa bedakan tangan kanan dengan tangan kiri
maafkan kami yang bingung
tak bisa bedakan tangan kanan dengan tangan kiri
kau tak perlu menuntut pelakunya ke
meja hijau
sebagai pencemar atau penista nama
baik
kau juga tak perlu fatwa
kau hanya perlu bukakan pintu
maafmu
bukalah selebar-lebarnya, seimbang
dengan lebar badanmu
kau tidak saja berbadan besar, tapi
juga berjiwa besar
nistaan apa pun tak bakal membuatmu
goyah
nama harummu tetap terukir di hati
jutaan warga
kau memang pantas disebut Dai Goh Dai
***
No comments:
Post a Comment