Sejak terjadinya peristiwa 212 di Jakarta, istilah "payung biru" menjadi berita hangat
dengan tafsiran yang beraneka ragam.
Menanggapi hal tersebut, penulis menggoreskan puisi "Payung Biru" yang bebas tafsir.
Tanpa bermaksud untuk bersaing dengan penyanyi Rihanna, penulis sangat
mengapresiasi bila Anda yang berbakat menggubah musik,
berkenan menjadikan puisi ini sebuah lagu.
Selamat menikmati!
Payung Biru
Oleh Budianto Sutrisno
Di tengah derai hujan
kutetapkan langkahku
gapai tujuan, rengkuh kebenaran
kuberlindung di bawah naungan
payung biru penuh kenangan
kar’na namamu terukir abadi di sana
Tiap tetes hujan yang basahi payung
biru
dentingkan nada perjuangan
memacu langkahku sampai tujuan
berlabuh di dermaga bahagia
Biru tanda kelembutan
mengalahkan kegarangan, meredam
dendam
biru langit meneduhkan
biru samudra menenggelamkan
kau damba ku jadi langit atau
samudra
itu pilihanmu sepenuhnya
antara bahagia dan bahaya
antara berkat dan sekarat
sekali kugenggam payung biru
tak’kan pernah kulepaskan
tidak juga kau
kar’na
cukup sudah sedu sedan itu
***
No comments:
Post a Comment