Puisi "Pemahat Keindahan"
Puisi ini berhasil masuk dalam 30 Besar Terbaik dalam LCPN (Lomba Cipta Puisi Nasional) yang diselenggarakan oleh Pelita Indonesia dengan tema "Aku dan Duniaku".
Pemahat Keindahan
Oleh Budianto
Sutrisno
Tiada patung kayu atau batu yang kucipta
tapi selama air masih gemercik mengalir
dan bara api masih menyala
ku ’kan terus memahat
keindahan demi keindahan
karena ku sadar
hidup itu bukanlah sekadar mengisi perut
tetapi juga mengenyangkan dan menyegarkan batin
Setiap aksara kutata saksama
kupahat menjadi kata dan untaian kalmia
Tiada patung kayu atau batu yang kucipta
tapi selama air masih gemercik mengalir
dan bara api masih menyala
ku ’kan terus memahat
keindahan demi keindahan
karena ku sadar
hidup itu bukanlah sekadar mengisi perut
tetapi juga mengenyangkan dan menyegarkan batin
Setiap aksara kutata saksama
kupahat menjadi kata dan untaian kalmia
yang
membuncah dari jagat batin
mengalirkan
rasa suka serta dukacita
cinta
kasih serta kebencian
kesuksesan
serta kegagalan
dan segala
pergumulan anak manusia
dalam balut
rajut keindahan
Wahai
insan yang letih dan dahaga jiwa
mari,
singgahlah ke duniaku
dunia
puisi yang sarat keindahan
dunia yang
membuat hidupmu lebih bermakna
yang
terguncang menjadi tenang
yang lesu
jadi melaju
yang lemah
jadi gagah semringah
***
Puisinya bagus, Pak!!!
ReplyDeleteSaya SUKAAAA!!!!!!!!!!!
Saya tunggu buku antologi puisi Bapak selanjutnya yaaaa.............
Terus berkarya ya, Pak!! Semangatttt!!!!!!!!!!!!