Apa
dan Siapa Dino Patti Djalal
Oleh Budianto Sutrisno
Dino Patti Djalal. Namanya mulai
banyak dikenal masyarakat sejak sosok ini menjabat Staf Khusus Urusan Internasional dan
Juru Bicara Presiden SBY pada Oktober 2004, yang kemudian diperpanjang sampai
periode kedua jabatan Presiden SBY. Anak kedua dari tiga bersaudara ini lahir
di Beograd, Yugoslavia, pada 10 September 1965. Ayahnya, Prof. Hasjim Djalal,
pernah menjabat sebagai duta besar Indonesia untuk PBB, Kanada, dan Jerman. Karenanya,
tidaklah mengherankan bila sosok yang akrab dipanggil Dino ini sudah akrab pula
dengan ’aroma’ diplomatik dan masalah hukum internasional sejak usia muda.
Dalam dirinya mengalir ’darah’ diplomasi, hukum, dan ekonomi yang sangat
kental.
Latar belakang
pendidikan
Dino boleh dibilang mengenyam
pendidikan yang sangat lengkap. Semasa kecilnya, Dino bersekolah di SD
Muhammadiyah dan SMP Al Azhar Tinggi. Kemudian dilanjutkan dengan tingkat SMA
di McLean High School di Virginia, Amerika Serikat. Pemuda yang dikenal rajin
dan ulet ini kemudian melanjutkan studinya di dua universitas di Kanada. Gelar
S-1-nya di bidang Political Science
berhasil dikantunginya dari Carleton University. Dan kemudian diraihnya pula
gelar Master di bidang yang sama dari Simon University.
Rupanya keilmuan di bidang politik
dari Kanada itu saja belum cukup bagi Dino yang memiliki cita-cita sangat
tinggi. Studi dilanjutkan terus, sehingga ia meraih gelar doktor di bidang
hubungan
Tempat Dino Patti Djalal meraih gelar doktor. |
Karier politik Dino mulai berkembang
ketika ia bergabung dengan Departemen Luar Negeri pada tahun 1987. Ia memulai
tugas pertamanya dengan menjabat sebagai Asisten Direktur Jenderal Urusan
Politik, Wiryono Sastrohandoyo. Pada masa itu ia dilibatkan dalam penanganan
masalah konflik di Kamboja, konflik pemberontakan Moro di Filipina, sengketa
Laut Cina Selatan, dan konflik di Timor Timur. Dino pernah ditugasi di London,
Dili, dan Washington D.C. Semuanya ini merupakan bekal yang sangat berharga
bagi dirinya untuk menjadi seorang negarawan yang kenyang makan asam-garam dalam
kehidupan berpolitik dan penggalangan hubungan internasional.
Beberapa prestasi
penting
Nama Dino Patti Djalal semakin
berkibar dalam skala internasional ketika ia terlibat dalam Dialog Keamanan
Amerika Serikat - Indonesia – sebuah konsultasi bilateral tahunan tentang
pertahanan dan keamanan. Hal ini berlangsung terus sampai sekarang. Dialog
dimulai 4 tahun sebelum hubungan militer antara Indonesia dan Amerika Serikat
menjadi normal kembali pada tahun 2005.
Dino juga menjadi tokoh di balik
perundingan Forestry-11 (F-11) yang membahas tentang hutan tropis yang dimiliki
oleh sejumlah negara di Asia, Afrika, dan Amerika Latin. Kegiatan ini dimulai
pada tahun 2007, dan merupakan kegiatan yang sangat penting mengingat pengaruh
dari emisi karbon yang mengakibatkan terjadinya pemanasan global dan perubahan
iklim. Hutan tropis merupakan kawasan hijau yang bermanfaat untuk mencegah dan
mengurangi dampak pemanasan global.
Dino juga merupakan salah satu dari arsitek
yang membidani lahirnya Dialog Global Inter-Media, sebuah kegiatan yang
mengedepankan kebebasan pers, toleransi agama dan budaya, yang dimotori oleh
Indonesia - Norwegia. Kegiatan ini dilaksanakan di Bali pada
2 September 2006. Dialog ini diikuti banyak wartawan dari berbagai negara, baik
dari Barat maupun negara-negara Islam. Semuanya berjalan dengan baik, tanpa
intervensi dari pihak mana pun juga.
Di samping itu, Dino pernah melakukan tugas sebagai seorang diplomat Indonesia yang bertanggung jawab atas persiapan pertemuan akbar G-8 di Hokaido, Jepang, pada tahun 2008. Dan masih banyak lagi prestasi lainnya yang diraih oleh diplomat yang kaya pengalaman ini.
Di samping itu, Dino pernah melakukan tugas sebagai seorang diplomat Indonesia yang bertanggung jawab atas persiapan pertemuan akbar G-8 di Hokaido, Jepang, pada tahun 2008. Dan masih banyak lagi prestasi lainnya yang diraih oleh diplomat yang kaya pengalaman ini.
Pada tahun 2010, Dr. Dino Patti
Djalal ditunjuk sebagai duta besar Indonesia yang berkuasa penuh untuk Amerika
Serikat. Dino berkantor di Kedutaan Besar Republik Indonesia di Washington D.C.
–
Pelantikan Dino sebagai dubes untuk Amerika Serikat. |
gedung di mana ia pernah bekerja
sebagai pembersih ruangan dan pencuci piring di tahun 1980. Sebuah karier
puncak yang dimulai dari bawah sekali. Pribadi seperti inilah yang memiliki
keuletan, ketabahan, dan kematangan jiwa dalam menyelesaikan berbagai macam persoalan. Pantang menyerah di dalam menghadapi situasi dan tantangan hidup sesulit apa pun dan di medan pelayanan yang bagaimanapun.
Kegiatan di kalangan
pemuda
Selain berkecimpung dalam dunia
diplomasi, Dino juga berkiprah dalam kegiatan anak muda. Dia sadar bahwa hari
depan bangsa ini terletak di tangan para pemuda yang sebagian besar sekarang
ini masih menimba ilmu di berbagai sekolah dan perguruan tinggi. Ia juga
berkeinginan untuk membagi ilmunya kepada kaum muda. Sebuah cita-cita yang
mulia, bukan?
Itu sebabnya Dino sangat antusias
untuk menjadi penggagas sekaligus konseptor berdirinya sebuah gerakan yang
disebut Generasi-21.
Melalui gerakan ini, Dino bermaksud
untuk membangunkan dan mengembangkan jati diri para kawula muda di tengah
tantangan zaman. Para pemuda yang hidup sebagai generasi pertama di abad ke-21
pastilah memerlukan kiat dan keterampilan tersendiri agar bisa berprestasi
secara menolok di tengah pergaulan internasional. Aktivitas gerakan ini
mengerucut pada terselenggaranya program
acara televisi bertajuk ”Generation 21:
Asia Pacific Young Leaders Dialogue” yang melibatkan 60 pemimpin muda dari
16 negara di kawasan Asia Pasifik, termasuk Myanmar.
Acara yang menarik ini menyajikan
perdebatan yang terkait dengan tantangan zaman yang semakin marak di abad ke-21
dan sekaligus menawarkan segala kemungkinan solusinya. Para pemimpin muda ini antara
lain membahas tentang peta geopolitik, krisis keuangan, globalisasi,
konflik-konflik yang terjadi di sejumlah negara maupun regional, pendidikan,
teknologi, perubahan iklim, dan kewiraswastaan.
Acara diskusi dan perdebatan yang
berlangsung selama 6 jam ini, akhirnya diringkas menjadi sebuah program
televisi yang berdurasi 90 menit. Sejumlah pemimpin negara juga ikut berpartisipasi
dalam acara
Upacara pembukaan Dialog Global Inter-Media di Bali. |
Bukan hanya itu! Sejak tahun 2008
Dino Patti Djalal mendirikan apa yang disebut sebagai ”Forum Pemimpin Inovatif”.
Wadah ini berfungsi untuk mempromosikan kepemimpinan inovatif dari semua sektor
di kalangan masyarakat Indonesia, terutama kaum muda. Kegiatan forum ini antara
lain mencakup penyelenggaraan serangkaian seminar yang mengedepankan
kepemimpinan para pemuda di bidang: pemerintahan daerah, pendidikan, kesehatan,
pemeliharaan perdamaian, kewiraswastaan, kehidupan muslim moderat, dan
perubahan iklim.
Dino Patti Djalal juga sering muncul
di sejumlah program radio dan beragam aktivitas di berbagai kampus di Jawa
serta Sumatra. Dalam acara ini, Dino menekankan pentingnya kehidupan masyarakat
pluralistik dan persiapan bangsa Indonesia menjadi bagian dari masyarakat
internasional yang bermartabat. Tema pidatonya dalam acara ini mengetengahkan
betapa kaum muda perlu berpikir jernih untuk kepentingan bangsa, meninggalkan
dogma-dogma kaku yang cenderung mengakibatkan terjadinya perpecahan bangsa.
Pada acara tersebut Dino
mengungkapkan bahwa kunci sukses Indonesia itu terletak pada pengembangan pola
pikir positif yang digerakkan oleh kesempatan, bukan oleh rasa takut, seperti
rasa takut terhadap sesuatu yang bersifat asing (xenophobia). Menurutnya, gerakan seperti radikalisme dan ultra-nasionalisme
itu sama jahat dan destruktifnya dengan perbuatan korupsi, kolusi, dan
nepotisme yang menggerogoti generasi tahun 1980-an.
Dino pulalah yang memperkenalkan
slogan ”Remarkable Indonesia”
(”Indonesia Luar Biasa”) untuk kampanya hubungan masyarakat dalam skala
internasional. Film yang mengetengahkan semangat ”Remarkable Indonesia” ini ditayangkan di CNN, CNBC, Al Jazeera, BBC,
dan sejumlah stasiun televisi internasional lainnya.
Keharmonisan dalam
keluarga
Kesuksesan yang diraih oleh Dr. Dino
Patti Jalal tak terlepas dari keharmonisan dalam kehidupan rumah tangganya. Istrinya,
Rosa Raj Djalal, berprofesi sebagai seorang dokter gigi. Dari hasil
pernikahannya
dengan Rosa, Dino dikaruniai 3 orang anak, masing-masing bernama
Alexa, Keanu, dan Chloe. Dukungan pihak keluarga sangat besar artinya bagi Dino
untuk menjalankan tugasnya yang beragam dan tidak ringan.
Salah satu hobi Dino adalah berlari.
Olahraga yang murah meriah, yang dilakukan di pagi hari. ”Di mana pun saya
berada, saya selalu membawa sepatu lari. Sewaktu saya menjabat sebagai Dubes
dulu, sering kali saya lari dari rumah saya ke Kedutaan Besar Republik
Indonesia (KBRI) yang berjarak sekitar kurang lebih enam kilometer. Terkadang
saya juga mengajak staf saya untuk ikutan berlari,” ujar Dino.
Tubuh yang bugar sangat diperlukan
untuk mendukung berbagai macam aktivitasnya yang seolah tak pernah berhenti
mengalir. Belum seminggu tiba di tanah air setelah mengundurkan diri dari
jabatannya sebagai duta besar, Dino sudah mengikuti kegiatan berlari bersama
komunitas Indorunners.
Dino juga seorang penggemar minum
kopi. Salah seorang sahabatnya, Priyo Pujiwasono, sempat diajaknya minum kopi berdua
sambil berbincang-bincang ketika ia bertugas di Amerika Serikat. ” Saya
ingat, suatu hari di bulan Ramadhan 3 tahun lalu, tiba-tiba saya ditelepon oleh
Pak Dino, diajak untuk ngobrol sambil minum kopi setelah buka puasa. Saya kaget
juga seorang Duta Besar mengajak minum kopi berdua. Dalam pertemuan itu, kami
berbicara mengenai berbagai hal. Pak Dino mengakui belum sempat untuk melakukan
pendekatan dengan baik kepada masyarakat karena masih beradaptasi dengan tugas
baru, tapi beliau berjanji untuk makin dekat dengan masyarakat Indonesia,” ujar
Priyo yang dikutip dalam sebuah situs internet. Hal ini menunjukkan bahwa Dino
adalah seorang pemimpin yang mau mendengar masukan dari berbagai kalangan.
Bahkan, ketika Jakarta dilanda
banjir belum lama ini, Dino bersama istri menyempatkan diri untuk
memberikan
bantuan kepada masyarakat yang tengah menderita. Dari sini tampak bahwa Dino
adalah sosok yang menaruh simpati dan empati terhadap masyarakat kecil,
terlepas dari tuduhan bahwa ini hanyalah sekadar upaya pencitraan diri.
Konvensi calon presiden
Kegiatan Dino terbaru adalah
mengikuti konvensi calon presiden dari Partai Demokrat. Mulanya ia merasa
bimbang untuk menerima tawaran menjadi salah seorang peserta konvensi ini dari
Presiden SBY. Bahkan, istrinya sendiri sempat tidak menyetujui pencalonannya.
Akan tetapi, atas dorongan putranya, Keanu (7 tahun), Dino membulatkan diri untuk
menjadi peserta konvensi calon presiden.
Untuk mencegah terjadinya konflik
kepentingan pribadi, Dino meletakkan jabatannya sebagai duta besar Indonesia
untuk Amerika Serikat. ”Saya maju karena dorongan anak untuk berbuat baik.
Karena itu saya tidak akan berbuat tidak baik untuk menang dalam konvensi,” tegasnya.
Pernyataan ini mungkin merupakan
sebuah tekat bulat seorang Dino di tengah maraknya pemberitaan keterlibatan
sejumlah tokoh Partai Demokrat dalam skandal korupsi. Dia hendak membuktikan
bahwa tidak semua pemimpin itu memiliki niat untuk menumpuk harta dengan cara
korupsi.
Dalam kaitan dengan masalah konvensi
calon presiden ini, Dino dengan rendah hati berkomunikasi dengan Jokowi yang
santer dibicarakan bakal menjadi kandidat presiden dalam Pemilu tahun 2014 ini.
Di sebuah pertemuan seusai sholat Jumat bersama, dengan rendah hati Dino
berujar, ”Kita saling berdiskusi bagaimana cara berpolitik yang baik dan
bersih. Bagaimana bisa bersambung rasa dengan rakyat, bagaimana bisa melayani
rakyat.” Dino juga menyatakan bahwa ia ingin belajar dari Jokowi yang sudah
dikenal luas sampai ke luar negeri.
Upaya keras Dino untuk menggapai
cita-citanya itu patut kita hargai. Karena cita-citanya yang luhur itu adalah untuk mencapai Indonesia Jaya. Jiwanya dipenuhi dengan rasa cinta yang mendalam kepada bangsa dan negara Indonesia. Apakah ia akan berhasil muncul sebagai
calon presiden? Biarlah sejarah yang akan membuktikannya. Nanti.
***
Sumber:
-
http://www.dinopattidjalal.com/web/site/read/129/siaran-pers/Dino-Gabung-Berlari-Bersama-IndoRunners
-
http://www.presidenri.go.id/index.php/fokus/2006/09/02/991.html
masih ada aja orang besar yg mau menolong orang kecil di tengah banjir melanda, sungguh memang orang yg berperikemanusiaan
ReplyDeleteMas Stanley, sebenarnya kita semua bisa tolong-menolong, tapi perlu diingat: motivasinya mesti benar, ya! Negara kita ini kan negara kesatuan, jadi rakyatnya ya mesti bersatu.
DeleteHebat juga masih ada orang yang seperti itu...
ReplyDeleteKalau Anda mau tekun, Anda juga bisa jadi hebat.
DeleteApakah Anda bercita-cita jadi diplomat juga?
ReplyDeleteIndonesia perlu beberapa contoh lagi dari berbagai bidang yang ditekuni oleh seseorang karena setiap orang yang memiliki motivasi baik serta kemauan yang kuat dapat menjadi berkat bagi sesamanya, tak terlepas dari bidang yang ditekuninya. Hal ini seperti yang dikemukakan dalam esai 2M2B, Indonesia perlu dibukakan pikirannya, cita-cita bukan hanya menjadi dokter, pengusaha, serta ahli komputer. Sangat menghibur mengetahui masih ada orang yang seperti ini di negeri kita, kiranya kita diberi kerendahan hati oleh Tuhan agar dapat berbuah banyak dan tetap serta menjadi orang yang berguna bagi orang lain. Mantap Pak, tulisannya menyejukkan hati, keep on fire!
ReplyDeleteTerima kasih, Red Shiny. Kita perlu membuang jauh-jauh stereotipe berpikir yang memandang profesi tertentu lebih superior atau lebih terhormat ketimbang yang lain. Apa pun profesi seseorang, asal itu halal dan dikerjakan dengan motivasi yang baik, tentunya akan menjadi berkat bagi banyak orang.
DeleteTuhan sudah memimpin dan membekali dia sejak dini, sehingga sekarang dia bisa menjadi orang seperti ini. Orang ini mendapatkan anugrah yang melimpah dan bisa memanfaatkan dengan baik. Anugerah Tuhan tidak selamanya, kita harus mensyukurinya dan tidak menyia-nyiakan anugrah-Nya. Jangan sampai kita baru sadar betapa besar anugrah-Nya ketika anugrah itu dicabut dari hidup kita. Setiap orang mempunyai bakat masing" dan harus diasah semaksimal mungkin, janganlah iri dengan bakat sesama mu dan mengabaikan bakat mu sendiri. Tuhan akan menanyakan apa yang sudah engkau lakukan selama hidup di dunia pada saat hari penghakiman. Tuhan telah membangkitkan orang seperti ini(Dino) yang bekerja dengan baik dan takut akan Tuhan. Janganlah menyia-nyiakan waktu untuk hal yang tidak berguna tetapi pergunakanlah dengan bijak, seperti orang ini. Motivasi juga harus benar, jika motivasi salah, pekerjaan yang mulia sekalipun akan menjadi tidak mulia karena motivasi yang salah. Jarang ada orang yang seperti ini. Yang menjadi masalah adalah " image" dari Partai Demokrat yang sudah buruk karena adanya kasus korupsi, apakah beliau bisa mengubah image Partai Demokrat? Menurut saya, sangatlah susah mengubah image karena sudah tertanam dibenak setiap orang yang mengerti kasus korupsi ini, butuh waktu yang sangat lama untuk mengubah cara berpikir orang, mengubah image ke arah yang buruk sangatlah gampang tetapi mengubah image ke arah yang benar sangatlah sulit dan dibutuhkan ketekunan untuk tetap stabil dalam melaksanakannya. Dari tulisan ini saya bisa belajar banyak hal. Soli Deo Gloria.
ReplyDeleteBung Jeffrey, terima kasih atas masukannya. Ya, memang tidak mudah untuk memperbaiki citra yang sudah telanjur 'cacat' di mata masyarakat luas. Akan tetapi, bagi yang berpikiran positif, selalu tidak ada kata 'terlambat' untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas diri.
DeleteTerimakasih tulisannya, informatif dan menginspirasi
ReplyDeleteTerima kasih kembali, Bung Joseph. Saya sampaikan salam hangat dan selamat berkarya untuk Anda dan keluarga beserta teman-teman di UI.
Deleteorang yang sangat rendah hati tidak sombong dan sederhana.
ReplyDeleteTerima kasih atas responsnya, Bung Ivandy. Pendidikan tinggi itu memang bukan untuk disombongkan, melainkan diamalkan.
DeleteTeman Jokowi, temanku
ReplyDeleteTerima kasih atas respons Anda, Bung Stephen. Rupanya Anda adalah salah satu "fans" Jokowi.
DeleteTernyata masih ada sepercik harapan bagi Indonesia.
ReplyDeleteTerima kasih Sdr. Melinda atas respons Anda. Bagi orang yang berjalan di jalan terang, meski harus menghadapi kesulitan, harapan itu selalu ada. Dan harapan itulah yang membuat hidup lebih hidup dan bernilai.
DeleteKedua cerita ini sangat bagus dan sangat berguna untuk dijadikan manfaat bagi Indonesia :)
ReplyDeleteTerima kasih Sdr. Michael. Kiranya banyak orang memperoleh manfaat lewat tulisan "Menggapai Asa dengan 2M2B" dan "Apa dan Siapa Dino Patti Djalal", termasuk Anda.
DeleteTurut bangga sama Om Dino, apalagi di usianya yang sudah hampir memasuki kepala 5. Dan untuk masuk ke London School itu tidak termasuk mudah. Bahkan orang pintar pun belum tentu bisa masuk kesana.
ReplyDeleteSepertinya Om Dino juga akan mengikuti jejak Jokowi juga nih yang sering "blusukan" walaupun mungkin jadwalnya padat karena beliau kan public figure. Tulisan yang inspiratif sekali. :)
Terima kasih Sdr. Mudita atas respons Anda. Saya berharap Anda juga bisa menjadi intelektual yang berguna bagi banyak orang yang ikut mengharumkan nama Indonesia.
Deletewaw..inspiring!! Indonesia butuh banyak inspirasi dan inspirator ^^ thanks Pak Budi
ReplyDeleteTerima kasih, Bu Chen atas respons Anda. Saya berharap Anda menjadi salah seorang inspirator bagi orang-orang yang ada di sekitar Anda.
DeleteBiografi seseorang tak mungkin lepas dari yang namanya inspirasi. Terima kasih, Pak Budi. Ini membuat saya tahu kisah hidup 1 lagi sesama yang tentunya akan semakin membawa saya terhanyut untuk belajar akan sejarah. Berharap dan berusaha tentunya, untuk tidak terjatuh dalam lubang yang sama. Terima kasih, Bapak.
ReplyDeleteTerima kasih kembali Sdr. Marcha. Memang, perjuangan seseorang dari "nobody" menjadi "somebody" itu selalu menarik untuk disimak, dipelajari, dan ditiru segi positifnya. Syukur-syukur hal ini bisa memberikan inspirasi bagi banyak orang untuk berkarya lebih baik lagi.
DeleteIndonesia pada saat ini membutuhkan orang yang seperti sudah dipaparkan dalam tulisan di atas. Biografi ini sangat menginspirasi dan memberikan informasi kepada orang-orang. Lewat biografi ini juga dapat diperkenalkan bahwa ada sosok selain yang saat ini sedang fenomenal yaitu Bapak Gubernur Jokowi. Kiranya makin banyak orang-orang seperti Pak Dino, Pak Jokowi, dan lain-lain sehingga Indonesia dapat tumbuh dan semakin lebih baik lagi.
ReplyDeleteTerima kasih Sdr. Wendy atas respons Anda. Kiranya kerinduan Anda untuk memiliki para pemimpin yang berkualitas tinggi boleh menjadi kenyataan. Pemimpin yang tak hanya pandai secara intelektual, tetapi juga memiliki hati yang melekat pada rakyat.
Delete