Friday, February 7, 2014

Apa dan Siapa Dino Patti Djalal



Apa dan Siapa Dino Patti Djalal
Oleh Budianto Sutrisno


            Dino Patti Djalal. Namanya mulai banyak dikenal masyarakat sejak sosok ini menjabat Staf Khusus Urusan Internasional dan Juru Bicara Presiden SBY pada Oktober 2004, yang kemudian diperpanjang sampai periode kedua jabatan Presiden SBY. Anak kedua dari tiga bersaudara ini lahir di Beograd, Yugoslavia, pada 10 September 1965. Ayahnya, Prof. Hasjim Djalal, pernah menjabat sebagai duta besar Indonesia untuk PBB, Kanada, dan Jerman. Karenanya, tidaklah mengherankan bila sosok yang akrab dipanggil Dino ini sudah akrab pula dengan ’aroma’ diplomatik dan masalah hukum internasional sejak usia muda. Dalam dirinya mengalir ’darah’ diplomasi, hukum, dan ekonomi yang sangat kental.

Latar belakang pendidikan
            Dino boleh dibilang mengenyam pendidikan yang sangat lengkap. Semasa kecilnya, Dino bersekolah di SD Muhammadiyah dan SMP Al Azhar Tinggi. Kemudian dilanjutkan dengan tingkat SMA di McLean High School di Virginia, Amerika Serikat. Pemuda yang dikenal rajin dan ulet ini kemudian melanjutkan studinya di dua universitas di Kanada. Gelar S-1-nya di bidang Political Science berhasil dikantunginya dari Carleton University. Dan kemudian diraihnya pula gelar Master di bidang yang sama dari Simon University.
            Rupanya keilmuan di bidang politik dari Kanada itu saja belum cukup bagi Dino yang memiliki cita-cita sangat tinggi. Studi dilanjutkan terus, sehingga ia meraih gelar doktor di bidang hubungan 
Tempat Dino Patti Djalal meraih gelar doktor.
internasional dari London School of Economics and Political Science, London pada tahun 2000. Sebuah pencapaian yang luar biasa. Sejak muda, Dino tahu harus ke mana ia menuju. Apalagi ia memiliki semangat nasionalisme yang sangat tinggi. Ia ingin mendarmabaktikan ilmunya untuk kepentingan bangsa Indonesia.
            Karier politik Dino mulai berkembang ketika ia bergabung dengan Departemen Luar Negeri pada tahun 1987. Ia memulai tugas pertamanya dengan menjabat sebagai Asisten Direktur Jenderal Urusan Politik, Wiryono Sastrohandoyo. Pada masa itu ia dilibatkan dalam penanganan masalah konflik di Kamboja, konflik pemberontakan Moro di Filipina, sengketa Laut Cina Selatan, dan konflik di Timor Timur. Dino pernah ditugasi di London, Dili, dan Washington D.C. Semuanya ini merupakan bekal yang sangat berharga bagi dirinya untuk menjadi seorang negarawan yang kenyang makan asam-garam dalam kehidupan berpolitik dan penggalangan hubungan internasional.

Beberapa prestasi penting
            Nama Dino Patti Djalal semakin berkibar dalam skala internasional ketika ia terlibat dalam Dialog Keamanan Amerika Serikat - Indonesia – sebuah konsultasi bilateral tahunan tentang pertahanan dan keamanan. Hal ini berlangsung terus sampai sekarang. Dialog dimulai 4 tahun sebelum hubungan militer antara Indonesia dan Amerika Serikat menjadi normal kembali pada tahun 2005.
            Dino juga menjadi tokoh di balik perundingan Forestry-11 (F-11) yang membahas tentang hutan tropis yang dimiliki oleh sejumlah negara di Asia, Afrika, dan Amerika Latin. Kegiatan ini dimulai pada tahun 2007, dan merupakan kegiatan yang sangat penting mengingat pengaruh dari emisi karbon yang mengakibatkan terjadinya pemanasan global dan perubahan iklim. Hutan tropis merupakan kawasan hijau yang bermanfaat untuk mencegah dan mengurangi dampak pemanasan global.
            Dino juga merupakan salah satu dari arsitek yang membidani lahirnya Dialog Global Inter-Media, sebuah kegiatan yang mengedepankan kebebasan pers, toleransi agama dan budaya, yang dimotori oleh 
Peresmian acara Dialog Global Inter-Media di Bali.
 Indonesia - Norwegia. Kegiatan ini dilaksanakan di Bali pada 2 September 2006. Dialog ini diikuti banyak wartawan dari berbagai negara, baik dari Barat maupun negara-negara Islam. Semuanya berjalan dengan baik, tanpa intervensi dari pihak mana pun juga.
         Di samping itu, Dino pernah melakukan tugas sebagai seorang diplomat Indonesia yang bertanggung jawab atas persiapan pertemuan akbar G-8 di Hokaido, Jepang, pada tahun 2008. Dan masih banyak lagi prestasi lainnya yang diraih oleh diplomat yang kaya pengalaman ini.
            Pada tahun 2010, Dr. Dino Patti Djalal ditunjuk sebagai duta besar Indonesia yang berkuasa penuh untuk Amerika Serikat. Dino berkantor di Kedutaan Besar Republik Indonesia di Washington D.C. – 
Pelantikan Dino sebagai dubes untuk Amerika Serikat.
gedung di mana ia  pernah bekerja sebagai pembersih ruangan dan pencuci piring di tahun 1980. Sebuah karier puncak yang dimulai dari bawah sekali. Pribadi seperti inilah yang memiliki keuletan, ketabahan, dan kematangan jiwa dalam menyelesaikan berbagai macam persoalan. Pantang menyerah di dalam menghadapi situasi dan tantangan hidup sesulit apa pun dan di medan pelayanan yang bagaimanapun.

Kegiatan di kalangan pemuda
            Selain berkecimpung dalam dunia diplomasi, Dino juga berkiprah dalam kegiatan anak muda. Dia sadar bahwa hari depan bangsa ini terletak di tangan para pemuda yang sebagian besar sekarang ini masih menimba ilmu di berbagai sekolah dan perguruan tinggi. Ia juga berkeinginan untuk membagi ilmunya kepada kaum muda. Sebuah cita-cita yang mulia, bukan?
            Itu sebabnya Dino sangat antusias untuk menjadi penggagas sekaligus konseptor berdirinya sebuah gerakan yang disebut Generasi-21.
Pidato pembukaan program Generasi-21 di Washington D.C.
             Melalui gerakan ini, Dino bermaksud untuk membangunkan dan mengembangkan jati diri para kawula muda di tengah tantangan zaman. Para pemuda yang hidup sebagai generasi pertama di abad ke-21 pastilah memerlukan kiat dan keterampilan tersendiri agar bisa berprestasi secara menolok di tengah pergaulan internasional. Aktivitas gerakan ini mengerucut pada terselenggaranya  program acara televisi bertajuk ”Generation 21: Asia Pacific Young Leaders Dialogue” yang melibatkan 60 pemimpin muda dari 16 negara di kawasan Asia Pasifik, termasuk Myanmar.
            Acara yang menarik ini menyajikan perdebatan yang terkait dengan tantangan zaman yang semakin marak di abad ke-21 dan sekaligus menawarkan segala kemungkinan solusinya. Para pemimpin muda ini antara lain membahas tentang peta geopolitik, krisis keuangan, globalisasi, konflik-konflik yang terjadi di sejumlah negara maupun regional, pendidikan, teknologi, perubahan iklim, dan kewiraswastaan.
            Acara diskusi dan perdebatan yang berlangsung selama 6 jam ini, akhirnya diringkas menjadi sebuah program televisi yang berdurasi 90 menit. Sejumlah pemimpin negara juga ikut berpartisipasi dalam acara 
Upacara pembukaan Dialog Global Inter-Media di Bali.
tersebut. Peran mereka ini adalah sebagai pendorong atau pemberi inspirasi bagi kaum muda. Mereka ini ada yang hadir langsung di studio, ada pula yang melalui video. Yang ikut berpartisipasi antara lain: Presiden Barack Obama dari Amerika Serikat, Perdana Menteri Thailand Abhisit Vejjajiva, Sekretaris Jenderal ASEAN Surin Pitsuwan, pemenang hadiah Nobel Muhammad Yunus, dan Tony Fernandez. Sementara itu, Indonesia diwakili oleh Wakil Presiden Budiono. Perhelatan akbar ini ditayangkan oleh stasiun SCTV pada bulan November 2009.
            Bukan hanya itu! Sejak tahun 2008 Dino Patti Djalal mendirikan apa yang disebut sebagai ”Forum Pemimpin Inovatif”. Wadah ini berfungsi untuk mempromosikan kepemimpinan inovatif dari semua sektor di kalangan masyarakat Indonesia, terutama kaum muda. Kegiatan forum ini antara lain mencakup penyelenggaraan serangkaian seminar yang mengedepankan kepemimpinan para pemuda di bidang: pemerintahan daerah, pendidikan, kesehatan, pemeliharaan perdamaian, kewiraswastaan, kehidupan muslim moderat, dan perubahan iklim.
            Dino Patti Djalal juga sering muncul di sejumlah program radio dan beragam aktivitas di berbagai kampus di Jawa serta Sumatra. Dalam acara ini, Dino menekankan pentingnya kehidupan masyarakat 
Diantar ojek untuk berdiskusi di kampus.
 pluralistik dan persiapan bangsa Indonesia menjadi bagian dari masyarakat internasional yang bermartabat. Tema pidatonya dalam acara ini mengetengahkan betapa kaum muda perlu berpikir jernih untuk kepentingan bangsa, meninggalkan dogma-dogma kaku yang cenderung mengakibatkan terjadinya perpecahan bangsa.
            Pada acara tersebut Dino mengungkapkan bahwa kunci sukses Indonesia itu terletak pada pengembangan pola pikir positif yang digerakkan oleh kesempatan, bukan oleh rasa takut, seperti rasa takut terhadap sesuatu yang bersifat asing (xenophobia). Menurutnya, gerakan seperti radikalisme dan ultra-nasionalisme itu sama jahat dan destruktifnya dengan perbuatan korupsi, kolusi, dan nepotisme yang menggerogoti generasi tahun 1980-an.
            Dino pulalah yang memperkenalkan slogan ”Remarkable Indonesia” (”Indonesia Luar Biasa”) untuk kampanya hubungan masyarakat dalam skala internasional. Film yang mengetengahkan semangat ”Remarkable Indonesia” ini ditayangkan di CNN, CNBC, Al Jazeera, BBC, dan sejumlah stasiun televisi internasional lainnya.

Keharmonisan dalam keluarga
            Kesuksesan yang diraih oleh Dr. Dino Patti Jalal tak terlepas dari keharmonisan dalam kehidupan rumah tangganya. Istrinya, Rosa Raj Djalal, berprofesi sebagai seorang dokter gigi. Dari hasil pernikahannya
Dino bersama dengan istri dan putra-putri tercinta.
dengan Rosa, Dino dikaruniai 3 orang anak, masing-masing bernama Alexa, Keanu, dan Chloe. Dukungan pihak keluarga sangat besar artinya bagi Dino untuk menjalankan tugasnya yang beragam dan tidak ringan.
         Salah satu hobi Dino adalah berlari. Olahraga yang murah meriah, yang dilakukan di pagi hari. ”Di mana pun saya berada, saya selalu membawa sepatu lari. Sewaktu saya menjabat sebagai Dubes dulu, sering kali saya lari dari rumah saya ke Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) yang berjarak sekitar kurang lebih enam kilometer. Terkadang saya juga mengajak staf saya untuk ikutan berlari,” ujar Dino.
            Tubuh yang bugar sangat diperlukan untuk mendukung berbagai macam aktivitasnya yang seolah tak pernah berhenti mengalir. Belum seminggu tiba di tanah air setelah mengundurkan diri dari jabatannya sebagai duta besar, Dino sudah mengikuti kegiatan berlari bersama komunitas Indorunners.
            Dino juga seorang penggemar minum kopi. Salah seorang sahabatnya, Priyo Pujiwasono, sempat diajaknya minum kopi berdua sambil berbincang-bincang ketika ia bertugas di Amerika Serikat. ” Saya ingat, suatu hari di bulan Ramadhan 3 tahun lalu, tiba-tiba saya ditelepon oleh Pak Dino, diajak untuk ngobrol sambil minum kopi setelah buka puasa. Saya kaget juga seorang Duta Besar mengajak minum kopi berdua. Dalam pertemuan itu, kami berbicara mengenai berbagai hal. Pak Dino mengakui belum sempat untuk melakukan pendekatan dengan baik kepada masyarakat karena masih beradaptasi dengan tugas baru, tapi beliau berjanji untuk makin dekat dengan masyarakat Indonesia,” ujar Priyo yang dikutip dalam sebuah situs internet. Hal ini menunjukkan bahwa Dino adalah seorang pemimpin yang mau mendengar masukan dari berbagai kalangan.
            Bahkan, ketika Jakarta dilanda banjir belum lama ini, Dino bersama istri menyempatkan diri untuk 
Meringankan beban korban banjir di Jakarta.
memberikan bantuan kepada masyarakat yang tengah menderita. Dari sini tampak bahwa Dino adalah sosok yang menaruh simpati dan empati terhadap masyarakat kecil, terlepas dari tuduhan bahwa ini hanyalah sekadar upaya pencitraan diri.

Konvensi calon presiden
            Kegiatan Dino terbaru adalah mengikuti konvensi calon presiden dari Partai Demokrat. Mulanya ia merasa bimbang untuk menerima tawaran menjadi salah seorang peserta konvensi ini dari Presiden SBY. Bahkan, istrinya sendiri sempat tidak menyetujui pencalonannya. Akan tetapi, atas dorongan putranya, Keanu (7 tahun), Dino membulatkan diri untuk menjadi peserta konvensi calon presiden.
            Untuk mencegah terjadinya konflik kepentingan pribadi, Dino meletakkan jabatannya sebagai duta besar Indonesia untuk Amerika Serikat. ”Saya maju karena dorongan anak untuk berbuat baik. Karena itu saya tidak akan berbuat tidak baik untuk menang dalam konvensi,” tegasnya.
            Pernyataan ini mungkin merupakan sebuah tekat bulat seorang Dino di tengah maraknya pemberitaan keterlibatan sejumlah tokoh Partai Demokrat dalam skandal korupsi. Dia hendak membuktikan bahwa tidak semua pemimpin itu memiliki niat untuk menumpuk harta dengan cara korupsi.
            Dalam kaitan dengan masalah konvensi calon presiden ini, Dino dengan rendah hati berkomunikasi dengan Jokowi yang santer dibicarakan bakal menjadi kandidat presiden dalam Pemilu tahun 2014 ini. 

Di sebuah pertemuan seusai sholat Jumat bersama, dengan rendah hati Dino berujar, ”Kita saling berdiskusi bagaimana cara berpolitik yang baik dan bersih. Bagaimana bisa bersambung rasa dengan rakyat, bagaimana bisa melayani rakyat.” Dino juga menyatakan bahwa ia ingin belajar dari Jokowi yang sudah dikenal luas sampai ke luar negeri.
            Upaya keras Dino untuk menggapai cita-citanya itu patut kita hargai. Karena cita-citanya yang luhur itu adalah untuk mencapai Indonesia Jaya. Jiwanya dipenuhi dengan rasa cinta yang mendalam kepada bangsa dan negara Indonesia. Apakah ia akan berhasil muncul sebagai calon presiden? Biarlah sejarah yang akan membuktikannya. Nanti.


***

Sumber:
-          http://www.presidenri.go.id/index.php/fokus/2006/09/02/991.html




27 comments:

  1. masih ada aja orang besar yg mau menolong orang kecil di tengah banjir melanda, sungguh memang orang yg berperikemanusiaan

    ReplyDelete
    Replies
    1. Mas Stanley, sebenarnya kita semua bisa tolong-menolong, tapi perlu diingat: motivasinya mesti benar, ya! Negara kita ini kan negara kesatuan, jadi rakyatnya ya mesti bersatu.

      Delete
  2. Hebat juga masih ada orang yang seperti itu...

    ReplyDelete
  3. Apakah Anda bercita-cita jadi diplomat juga?

    ReplyDelete
  4. Indonesia perlu beberapa contoh lagi dari berbagai bidang yang ditekuni oleh seseorang karena setiap orang yang memiliki motivasi baik serta kemauan yang kuat dapat menjadi berkat bagi sesamanya, tak terlepas dari bidang yang ditekuninya. Hal ini seperti yang dikemukakan dalam esai 2M2B, Indonesia perlu dibukakan pikirannya, cita-cita bukan hanya menjadi dokter, pengusaha, serta ahli komputer. Sangat menghibur mengetahui masih ada orang yang seperti ini di negeri kita, kiranya kita diberi kerendahan hati oleh Tuhan agar dapat berbuah banyak dan tetap serta menjadi orang yang berguna bagi orang lain. Mantap Pak, tulisannya menyejukkan hati, keep on fire!

    ReplyDelete
    Replies
    1. Terima kasih, Red Shiny. Kita perlu membuang jauh-jauh stereotipe berpikir yang memandang profesi tertentu lebih superior atau lebih terhormat ketimbang yang lain. Apa pun profesi seseorang, asal itu halal dan dikerjakan dengan motivasi yang baik, tentunya akan menjadi berkat bagi banyak orang.

      Delete
  5. Tuhan sudah memimpin dan membekali dia sejak dini, sehingga sekarang dia bisa menjadi orang seperti ini. Orang ini mendapatkan anugrah yang melimpah dan bisa memanfaatkan dengan baik. Anugerah Tuhan tidak selamanya, kita harus mensyukurinya dan tidak menyia-nyiakan anugrah-Nya. Jangan sampai kita baru sadar betapa besar anugrah-Nya ketika anugrah itu dicabut dari hidup kita. Setiap orang mempunyai bakat masing" dan harus diasah semaksimal mungkin, janganlah iri dengan bakat sesama mu dan mengabaikan bakat mu sendiri. Tuhan akan menanyakan apa yang sudah engkau lakukan selama hidup di dunia pada saat hari penghakiman. Tuhan telah membangkitkan orang seperti ini(Dino) yang bekerja dengan baik dan takut akan Tuhan. Janganlah menyia-nyiakan waktu untuk hal yang tidak berguna tetapi pergunakanlah dengan bijak, seperti orang ini. Motivasi juga harus benar, jika motivasi salah, pekerjaan yang mulia sekalipun akan menjadi tidak mulia karena motivasi yang salah. Jarang ada orang yang seperti ini. Yang menjadi masalah adalah " image" dari Partai Demokrat yang sudah buruk karena adanya kasus korupsi, apakah beliau bisa mengubah image Partai Demokrat? Menurut saya, sangatlah susah mengubah image karena sudah tertanam dibenak setiap orang yang mengerti kasus korupsi ini, butuh waktu yang sangat lama untuk mengubah cara berpikir orang, mengubah image ke arah yang buruk sangatlah gampang tetapi mengubah image ke arah yang benar sangatlah sulit dan dibutuhkan ketekunan untuk tetap stabil dalam melaksanakannya. Dari tulisan ini saya bisa belajar banyak hal. Soli Deo Gloria.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Bung Jeffrey, terima kasih atas masukannya. Ya, memang tidak mudah untuk memperbaiki citra yang sudah telanjur 'cacat' di mata masyarakat luas. Akan tetapi, bagi yang berpikiran positif, selalu tidak ada kata 'terlambat' untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas diri.

      Delete
  6. Terimakasih tulisannya, informatif dan menginspirasi

    ReplyDelete
    Replies
    1. Terima kasih kembali, Bung Joseph. Saya sampaikan salam hangat dan selamat berkarya untuk Anda dan keluarga beserta teman-teman di UI.

      Delete
  7. orang yang sangat rendah hati tidak sombong dan sederhana.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Terima kasih atas responsnya, Bung Ivandy. Pendidikan tinggi itu memang bukan untuk disombongkan, melainkan diamalkan.

      Delete
  8. Replies
    1. Terima kasih atas respons Anda, Bung Stephen. Rupanya Anda adalah salah satu "fans" Jokowi.

      Delete
  9. Ternyata masih ada sepercik harapan bagi Indonesia.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Terima kasih Sdr. Melinda atas respons Anda. Bagi orang yang berjalan di jalan terang, meski harus menghadapi kesulitan, harapan itu selalu ada. Dan harapan itulah yang membuat hidup lebih hidup dan bernilai.

      Delete
  10. Kedua cerita ini sangat bagus dan sangat berguna untuk dijadikan manfaat bagi Indonesia :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Terima kasih Sdr. Michael. Kiranya banyak orang memperoleh manfaat lewat tulisan "Menggapai Asa dengan 2M2B" dan "Apa dan Siapa Dino Patti Djalal", termasuk Anda.

      Delete
  11. Turut bangga sama Om Dino, apalagi di usianya yang sudah hampir memasuki kepala 5. Dan untuk masuk ke London School itu tidak termasuk mudah. Bahkan orang pintar pun belum tentu bisa masuk kesana.

    Sepertinya Om Dino juga akan mengikuti jejak Jokowi juga nih yang sering "blusukan" walaupun mungkin jadwalnya padat karena beliau kan public figure. Tulisan yang inspiratif sekali. :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Terima kasih Sdr. Mudita atas respons Anda. Saya berharap Anda juga bisa menjadi intelektual yang berguna bagi banyak orang yang ikut mengharumkan nama Indonesia.

      Delete
  12. waw..inspiring!! Indonesia butuh banyak inspirasi dan inspirator ^^ thanks Pak Budi

    ReplyDelete
    Replies
    1. Terima kasih, Bu Chen atas respons Anda. Saya berharap Anda menjadi salah seorang inspirator bagi orang-orang yang ada di sekitar Anda.

      Delete
  13. Biografi seseorang tak mungkin lepas dari yang namanya inspirasi. Terima kasih, Pak Budi. Ini membuat saya tahu kisah hidup 1 lagi sesama yang tentunya akan semakin membawa saya terhanyut untuk belajar akan sejarah. Berharap dan berusaha tentunya, untuk tidak terjatuh dalam lubang yang sama. Terima kasih, Bapak.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Terima kasih kembali Sdr. Marcha. Memang, perjuangan seseorang dari "nobody" menjadi "somebody" itu selalu menarik untuk disimak, dipelajari, dan ditiru segi positifnya. Syukur-syukur hal ini bisa memberikan inspirasi bagi banyak orang untuk berkarya lebih baik lagi.

      Delete
  14. Indonesia pada saat ini membutuhkan orang yang seperti sudah dipaparkan dalam tulisan di atas. Biografi ini sangat menginspirasi dan memberikan informasi kepada orang-orang. Lewat biografi ini juga dapat diperkenalkan bahwa ada sosok selain yang saat ini sedang fenomenal yaitu Bapak Gubernur Jokowi. Kiranya makin banyak orang-orang seperti Pak Dino, Pak Jokowi, dan lain-lain sehingga Indonesia dapat tumbuh dan semakin lebih baik lagi.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Terima kasih Sdr. Wendy atas respons Anda. Kiranya kerinduan Anda untuk memiliki para pemimpin yang berkualitas tinggi boleh menjadi kenyataan. Pemimpin yang tak hanya pandai secara intelektual, tetapi juga memiliki hati yang melekat pada rakyat.

      Delete