Wednesday, December 30, 2015

Belalang Hendak Mencakar Elang

Dewasa ini, kepada kita jarang disuguhkan keteladanan yang baik dari para pemimpin maupun
orang-orang yang kita anggap senior - baik dalam segi usia, pendidikan maupun pengalaman hidup.
Karenanya, tidaklah mengherankan, apabila sebagian generasi muda zaman sekarang mudah sekali bertindak kurang sopan, bahkan kurang ajar kepada orang tua atau gurunya sendiri.
Hal yang memprihatinkan ini, penulis tuangkan dalam bentuk puisi berikut ini.


Belalang Hendak Mencakar Elang
Oleh Budianto Sutrisno

 
Mentari menyorotkan cahaya terang
mega-mega berarak dan berlenggok dengan gaya seronok
elang rajawali kepakkan sayapnya menyapu langit
mata tajamnya mengamati semesta buana
terlihat belalang tengah melakukan gerakan aneh
rajawali menukik tajam sambil memekikkan tanya
”hai belalang, apa yang sedang kau lakukan?”
belalang tak senang
raut mukanya merengut, dilipat bak angka delapan
dia terusik oleh suara berisik
lalu balas menjawab dengan suara parau dan garang
”ini bukan urusanmu, kau tak bakal tahu
tak usah bawel, tak usah rewel
kau cerewet, aku gencet
aku sedang berlatih kung fu, asal kau tahu
ku cakar kau nanti jadi elang gagu
sayapku ’kan mengejarmu ke mana pun kau bersarang
ku tendang kau nyungsep ke dasar jurang”

Elang mengurut dada dengar sesumbar angkuh dan jemawa
belalang pandir mabuk berat dan tak sadar diri
lidahnya dibakar nyala api cemburu
otaknya beku oleh hawa nafsu
tak tahu tingginya langit dan tebalnya bumi
merasa kung fu-nya bisa melumat matahari

Sambil terus sabarkan diri bak petapa suci
elang kilatkan pandangan tajamnya ke mata rabun belalang
dia bertanya heran
”kung-fu, gerak seperti itu kau sebut kung-fu?
sama sekali tak mirip dengan jurus Wutang maupun Shaolin
beda banget dengan gerak Donnie Yen si bintang Ip Man
juga lain dengan jurus Bruce Lee maupun Jet Li
kalau memang hebat, terbanglah ke tebing sini
agar ku makin jelas melihat kedahsyatanmu”

Belalang naik pitam, merasa diri direndahkan
segera dia pasang kuda-kuda dan pentang sayap
tarif napas dalam-dalam ’tuk gelembungkan tubuhnya
meluncur ke arah elang rajawali
tapi apa lacur
elang gagah kepakkan sayapnya
tubuh belalang hancur lebur tanpa sisa
kesombongannya sudah layu menyatu
dengan debu dan abu kelabu



***




No comments:

Post a Comment