Banyak insan berambisi menjadi pemimpin tanpa menyadari bahwa tugas
pemimpin
menuntut tanggung jawab besar, dan tak menyadari bahwa kuasa pemimpin itu
berasal dari Langit Atas, sementara singgasana pemimpin ada di Bumi Bawah.
menuntut tanggung jawab besar, dan tak menyadari bahwa kuasa pemimpin itu
berasal dari Langit Atas, sementara singgasana pemimpin ada di Bumi Bawah.
Puisi ini dibuat dengan kesadaran bahwa kuasa untuk
memimpin di dunia fana ini berasal
dari Sang Mahakuasa.
Kuasa memimpin itu hanya merupakan titipan, bersifat sementara.
dari Sang Mahakuasa.
Kuasa memimpin itu hanya merupakan titipan, bersifat sementara.
Yang diberi kuasa harus
tunduk-takluk pada Sang Pemberi Kuasa.
Kuasa
Langit, Singgasana Bumi
Oleh Budianto Sutrisno
Sejatinya singgasana itu milik
siapa?
orang berada atau bersahaja?
kaum ningrat atau jelata rakyat?
cerdik pandai atau bukan?
mengapa sering diperebutkan?
Sejatinya singgasana itu milik Sang
Maha Empunya
dari langit abadi yang dititipkan
sementara
ke buana fana kepada insan terpilih
yang punya kesadaran tentang abdi
dan bakti
Kuasanya dari langit, singgasananya
di bumi
’gar kala duduk di dampar kencana
tak terlena dengan kuasa
sadar ini takdir dari Sang
Mahahadir
bersikap gentar jalankan yang benar
Yang tak terpilih harus legawa,
jangan balela
karena segala sesuatu ada waktunya
kita hanya sekadar anak wayang
di tangan Sang Dalang yang tak
pernah keliru
menentukan peranan dalam setiap episode
kehidupan
Singgasana sarat dengan tugas, kewajiban,
dan tanggung jawab
sangat berat namun mulia
mesti dijalani dengan rendah hati
dengan jiwa yang penuh cinta damai
didukung dan diawasi seluruh rakyat
menyongsong hari depan penuh pendar
harapan
***
This comment has been removed by the author.
ReplyDeleteYg ini gw copy yee
ReplyDelete