Puisi ini telah berhasil muncul sebagai Juara III dalam Lomba Cipta Puisi
bertema "69 Arti Cinta Menurut Pujangga" yang dibesut oleh Kamielck Pujangga Spjm.
Bersama dengan 68 puisi yang lain, kumpulan puisi ini akan dibukukan dalam
sebuah buku antologi puisi bersama.
Degup dan Letup
Oleh Budianto Sutrisno
Oleh Budianto Sutrisno
Geliat fajar
menguak tabir malam
mentari beranjak
anggun ke singgasana angkasa
disambut pagar
ayu rupawan kapas-kapas mega
dalam lenggang
gerak, berarak penuh semarak
didekap lembut tiup
rayu sang bayu
layar kaki
langit perlahan ikut tersibak
pendar warna-warni
cakrawala mulai lebur
menjadi biru nan
memeluk sejuk
ditingkah gelak
camar yang terbang melanglang
hadirkan pukau
simfoni alam
di selasar
tebing-tebing batu Uluwatu
Jantungku
berdegup kencang
netraku terpaku
dalam puncak kagum dan pesona
biru langit di
ujung sana
menyatu padu
dengan biru laut nan menderu
dua biru bertaut
jadi satu
dua biru saling
paut dan pagut
dalam jalinan
mesra
Oh, Uluwatu…
di situ hasrat
jiwaku terpacu dan terpicu
bergelora dalam
letup rasa cinta
ku sadar, jemari
Sang Pencipta
lincah menari ciptakan
kemolekan alam
di tengah
samudra dan bentangan langit
di antara julang
mercu meru batu
di sela rajutan
benang-benang damai nirmala
cintaku semakin
terukir mendalam
pada Sang Mahakreatif
yang juga
memahatkan rindu sayangku
’gar kian
bertakik, lekat merekat
pada tanah persada Indonesia
Dengan penuh
harap ku merapal sejurai doa
kiranya degup
jantung dan letup rasa cintaku
boleh bertaut
pula
pada hati dan
rasa si dia
tempat biduk
cintaku berlabuh teduh
untuk selamanya
***
No comments:
Post a Comment