"Cahaya Ilahi, Antologi Puisi Islami" yang diterbitkan oleh Fornusa. Terdapat di halaman 138.
Secercah
Cahaya di Malam Menikam
Oleh Budianto Sutrisno
Selimut gelap malam menyekap alam
semuanya kelam, sekelam hatiku yang
disesah gundah
dingin menyelinap, menggegap sampai
ke sumsum tulangku
beku gigil dan gulita itu begitu
menikam
menghunjam palung hati terdalam
menggodam dan merajam dada
mengoyak raga, menyiksa jiwa
Lima warsa merajut cinta jadi
sia-sia
aku bak laba-laba yang terperangkap
serat cintaku sendiri
terbelit, terlilit, tanpa daya
dalam pikat hasrat yang terlalu
mencintaimu
Ku coba lepaskan diri dari lorong gelap
labirin cinta
tapi wajahmu terus melekat dalam
anganku
bahkan bersemayam dalam mimpiku
semua semakin menikam hatiku
Aku beringsut di sepanjang lorong
gelap pengap itu
sampai ku gapai celah di mana
cahaya membuncah
gelap pekat hatiku menjadi cerah, mimpi
burukku menjelma indah
karena itu adalah cahaya ilahi yang
membuatku berserah
***
No comments:
Post a Comment