Puisi dengan nada 'baper' tapi diakhiri dengan 'move on' ini terpilih sebagai saah satu puisi
yang termasuk dalam "10 Besar".
Puisi ini menduduki Peringkat VI dalam sebuah lomba "April yang Kelabu" yang diselenggarakan oleh Parade Puisi.
Soli Deo Gloria!
Kucampakkan Kenangan Sembilu dan Kujadikannya Abu
Oleh Budianto Sutrisno
Medio april tahun lalu…
menorehkan kenangan sembilu yang
mengiris hati dan mencabik perasaanku
kuempaskan tubuhku di bangku tua di
bawah temaram lampu
aku serasa linglung dan berdiri
limbung di bumi yang berguncang
kar’na kau putuskan begitu saja jalinan
tali cinta kita berdua
tanpa beri aku kesempatan kedua
sungguh april kelabu yang tak ingin
kuingat kembali
ku tak mau mengingatnya, tapi sesekali
kenangan itu sendiri yang datang membayang
Sungguh sembilu itu makin menusuk kala
kurasa kau berarti segalanya bagiku
tapi kau anggap diriku hanya remah
sisa tiada arti
kegagalanku ternyata mampu mengungkap
siapa sebenarnya dirimu
ku tak perlu berlama bersimbah air
mata
satu pintu tertutup bagiku, pintu
lain ’kan terbuka
kusadari, usai menjelajah
perjalanan panjang mencari kesejatian cinta
jarak seribu kilometer serasa sepelemparan
batu jauhnya
Sebelum kumulai perjalanan baruku
izinkan kucampakkan dulu kenangan
sembilu itu
membakarnya habis sampai jadi abu
biarlah april kelabu tetap abu
selamanya
ku tak mau langkahku terganggu oleh
gelayut kenangan pahit
kupercaya, usai mentari tenggelam
di ufuk barat
berjuta bintang ’kan gemerlap riang
di bentang langit sana
menyambutku dengan binar senyum
kejora
***
No comments:
Post a Comment