Monday, May 15, 2017

Kucampakkan Kenangan Sembilu dan Kujadikannya Abu

Puisi dengan nada 'baper' tapi diakhiri dengan 'move on' ini terpilih sebagai saah satu puisi
yang termasuk dalam "10 Besar".
Puisi ini menduduki Peringkat VI dalam sebuah lomba "April yang Kelabu" yang diselenggarakan oleh Parade Puisi.
Soli Deo Gloria!

  

Kucampakkan Kenangan Sembilu dan Kujadikannya Abu

Oleh Budianto Sutrisno


Medio april tahun lalu…
menorehkan kenangan sembilu yang mengiris hati dan mencabik perasaanku
kuempaskan tubuhku di bangku tua di bawah temaram lampu
aku serasa linglung dan berdiri limbung di bumi yang berguncang
kar’na kau putuskan begitu saja jalinan tali cinta kita berdua
tanpa beri aku kesempatan kedua
sungguh april kelabu yang tak ingin kuingat kembali
ku tak mau mengingatnya, tapi sesekali kenangan itu sendiri yang datang membayang

Sungguh sembilu itu makin menusuk kala kurasa kau berarti segalanya bagiku
tapi kau anggap diriku hanya remah sisa tiada arti
kegagalanku ternyata mampu mengungkap siapa sebenarnya dirimu
ku tak perlu berlama bersimbah air mata
satu pintu tertutup bagiku, pintu lain ’kan terbuka
kusadari, usai menjelajah perjalanan panjang mencari kesejatian cinta
jarak seribu kilometer serasa sepelemparan batu jauhnya

Sebelum kumulai perjalanan baruku
izinkan kucampakkan dulu kenangan sembilu itu
membakarnya habis sampai jadi abu
biarlah april kelabu tetap abu selamanya
ku tak mau langkahku terganggu oleh gelayut kenangan pahit
kupercaya, usai mentari tenggelam di ufuk barat
berjuta bintang ’kan gemerlap riang di bentang langit sana
menyambutku dengan binar senyum kejora


***


No comments:

Post a Comment