Monday, July 11, 2016

Kelinci Percobaan

Puisi berikut ini telah terpilih sebagai Pemenang III dalam sebuah lomba 
cipta puisi bertema "Pendidikan" yang diselenggarakan oleh Penerbit Genom.
Puisi ini mungkin tergolong bernada anti-mainstream di tengah gempitanya penerapan 
Kurtilas Versi Revisi di sekolah-sekolah di seluruh Nusantara.
Soli Deo Gloria!


Kelinci Percobaan

Oleh Budianto Sutrisno
 

Menatap wajah anak dan remaja Indonesia
adalah menatap hari depan bangsa
karena merekalah yang kelak jadi pengabdi warga
tapi pemilik hari depan itu, kini jadi kelinci percobaan
ranah pendidikan menjelma jadi ajang coba-coba
sekolah wadahnya, perjudian semangatnya
menang syukur, kalah ya tak apa
toh korbannya hanya para siswa, bukan penguasa

Semuanya kaku dan ragu
mau ganti kurikulum tampak malu-malu
mau bubarkan ujian negara, takut pada mafia
guru-guru disibukkan dengan laporan ini dan itu
pelatihan kurikulum tak pernah mengundang senyum
guru sibuk sertifikasi, tinggalkan kelinci yang suka ber-ha-ha-hi-hi

Berapa lama lagi sekolah dijadikan arena lempar dadu?
kalau kurikulum memang hebat dan guru berilmu
bagaimana mungkin anak SD peluk pelacur, bikin hati ini berkeping hancur?
bagaimana bisa anak SD kobarkan api teror dengan membakar rapor?
guru jewer telinga, guru masuk penjara
astaga… rambut guru dibabat orang tua siswa!
adakah yang bernyali ’tuk ungkapkan nurani?
mungkinkah ada skenario hantu kelabu?
aku tak tahu

Aku bukanlah guru yang pintar dan bijaksana
tapi aku tahu guru bukan sekadar kaum teri umar bakri
yang bisa disetir sana-sini
siswa juga bukan kawanan kelinci
yang bisa diperlakukan sesuka hati
tanpa guru dan siswa, Indonesia tak’kan pernah jadi apa-apa



*** 










No comments:

Post a Comment