Thursday, December 25, 2014

Puisi dengan Latar Sejarah

Di samping Arya Penangsang, maka Ki Ageng Mangir dikenal sebagai tokoh 'mbalelo' (melawan) 
di ranah Jawa - khususnya Jawa Tengah - yang sudah melegenda. Mangir hidup di zaman pemerintahan Panembahan Senapati, raja pertama Mataram yang memerintah pada 1587 - 1601.
Karena sulit ditaklukkan, Panembahan Senapati merancang strategi menikahkan putrinya dengan
Mangir. Hati Mangir terpikat rayuan, namun semuanya berakhir dengan tragedi.
Strategi menikahkan putri sendiri dengan pihak lawan ini pernah dilakukan oleh Sultan Agung
untuk menundukkan Adipati Pekik dari Surabaya, dan oleh Suharto yang menikahkan putrinya
dengan anak Prof. Dr. Sumitro - yang notabene merupakan pihak yang berseberangan.
Pernikahan pertama berakhir dengan bahagia, sementara pernikahan kedua berakhir 
dengan perceraian.
Ya, hidup memang tak seperti hitungan matematika di atas kertas. Sering terdapat faktor X yang 
berada di luar kemampuan manusia. Itu sebabnya kita harus bersandar kepada Tuhan,
 bukan kepada kuat-gagah sendiri.


Takdir Getir Mangir
Oleh Budianto Sutrisno

Nama Dukuh Mangir kondang sampai ke seantero Mataram
dari sana muncul sosok pria perkasa, sakti mandraguna
Ki Ageng Mangir
ilmu kanuragannya tiada tanding
kegagahannya tiada banding
tangannya genggam erat tombak pusaka Baru Klinthing
yang konon jelmaan lidah ular raksasa
barangsiapa terkena tusukan tombak, pasti putus nyawanya
wuiih… sepak terjangnya
disegani kawan, ditakuti lawan

Sejatinya Mangir adalah sosok rajawali sakti
bebas kepakkan sayap
membubung tinggi, menembus awan kencana
melanglang dengan semangat gempita
menggapai cita, menggantung asa
tiada tali kuasa yang sanggup mengikatnya
tiada tanduk yang mampu membuatnya tunduk
tiada cambuk yang bisa membuatnya takluk
rajawali mana yang bisa dikekang dalam kandang?
rajawali mana yang bisa dipagar sangkar?
sarang rajawali ada di mercu meru tinggi
bukan di telapak kaki Mataram

Panembahan Senapati boleh saja taklukkan
Kedu, Bagelen, Banyumas, Banten, Pajajaran
bahkan sampai Betawi
tapi Dusun Mangir tetap kuat berdaulat
Mangir tak gentar berhadapan dengan baginda raja

Senapati atur strategi perempuan cantik
’gar Mangir masuk perangkap pelukan si molek Pembayun, putrinya sendiri
bukankah Simson perkasa itu takluk dalam belaian Delila jelita?
umpan Pembayun jadi putri dalang tiban dimakan Mangir
cinta pada ayahanda adalah bakti tertinggi sang putri
kendati harus ada yang diganjar hukuman mati

Mulut Delila dari Mataram tebarkan rayuan maut
aroma wangi tubuhnya membuat hati Mangir terpaut
rajawali perkasa itu tunduk takluk
pada prenjak lincah dari istana
Mangir diboyong menghadap calon mertua
sujud sungkem tanpa jinjing Baruklinthing
di atas batu gilang sekeras baja
secepat kilat tangan sakti Senapati benturkan kepala Mangir
sampai remuk tanpa bentuk
rajawali sakti itu tewas seketika

Mangir… Mangir…
meski sakti, kau tak mungkin singkirkan takdir
meski hebat, titik lemahmu habis dibabat
darahmu mengalir, membanjir
membasahi surat takdir getir yang tak pernah kau pikir
kar’na rajawali kasmaran tak ubahnya seperti makhluk pandir

Mangir… Mangir..
takdirmu sungguh getir


***



No comments:

Post a Comment