Monday, October 24, 2016

Serigalakah Aku?

Dalam pemilihan "10 Puisi Terbaik" di sebuah Sayembara Puisi Tingkat Nasional yang
diselenggarakan oleh CTAC Indonesia (dengan panjang puisi maksimal 12 baris),
puisi saya yang berjudul "Serigalakah Aku?"telah terpilih sebagai Juara VII.
Puisi ini merupakan semacam antitesis terhadap pikiran Plautus, Thomas Hobbes, dan 
Friedrich Nietzche yang mengatakan bahwa manusia adalah serigala 
bagi sesamanya (homo homini lupus).
Terima kasih untuk kerja keras para juri, dan Soli Deo Gloria!


Serigalakah Aku?

Oleh Budianto Sutrisno


Hatiku bergetar kala mendengar ucapan mengerikan
”manusia adalah serigala bagi sesamanya”
mula-mula aku tegas menolaknya
bukankah manusia itu makhluk ciptaan yang berakal budi?
tapi akhirnya aku tersadar dari mimpi pembenaran diri
iri hati dan dengki adalah bibit metamorfosis manusia jadi serigala
hawa nafsu memiliki serbalebih jadi cakar tajam dan taring kejam
beringas mencabik dan menggerogoti harta siapa saja sampai tandas
lantang melolongkan geram caci maki dan fitnah keji
pandai membungkus kepalsuan dengan kesantunan dan jubah religi

Dengan gentar kutatap cermin kehidupanku dan bertanya, serigalakah aku?
oh, tidak… manusia adalah sobat karib bagi sesamanya!


***



No comments:

Post a Comment