Dalam pemilihan "10 Puisi Terbaik" di sebuah Sayembara Puisi Tingkat Nasional yang
diselenggarakan oleh CTAC Indonesia (dengan panjang puisi maksimal 12 baris),
puisi saya yang berjudul "Serigalakah Aku?"telah terpilih sebagai Juara VII.
Puisi ini merupakan semacam antitesis terhadap pikiran Plautus, Thomas Hobbes, dan
Friedrich Nietzche yang mengatakan bahwa manusia adalah serigala
bagi sesamanya (homo homini lupus).
Terima kasih untuk kerja keras para juri, dan Soli Deo Gloria!
Serigalakah Aku?
Oleh Budianto Sutrisno
Hatiku bergetar kala mendengar
ucapan mengerikan
”manusia adalah serigala bagi
sesamanya”
mula-mula aku tegas menolaknya
bukankah manusia itu makhluk ciptaan
yang berakal budi?
tapi akhirnya aku tersadar dari mimpi
pembenaran diri
iri hati dan dengki adalah bibit
metamorfosis manusia jadi serigala
hawa nafsu memiliki serbalebih jadi
cakar tajam dan taring kejam
beringas mencabik dan menggerogoti
harta siapa saja sampai tandas
lantang melolongkan geram caci maki
dan fitnah keji
pandai membungkus kepalsuan dengan
kesantunan dan jubah religi
Dengan gentar kutatap cermin
kehidupanku dan bertanya, serigalakah aku?
oh, tidak… manusia adalah sobat
karib bagi sesamanya!
***
No comments:
Post a Comment