Friday, February 5, 2016

"Janoko Dadi Petruk"

Kisah ini terinspirasi dari berita tentang seorang paranormal, mantan anggota parlemen, yang mengeluarkan ramalan palsu tentang lengsernya kepemimpinan tertinggi Republik Indonesia. 
Di 'hari gini' masih ada juga makhluk yang membualkan ramalan kosong dan takhayul. 
Setiap pemetintahan di muka bumi ini berasal dari Tuhan. Dipimpin atau tidak dipimpin 
oleh siapa, sepenuhnya ditentukan oleh Yang Mahakuasa, bukan oleh manusia
yang sok berbicara dengan bisikan dari langit sana.


”Janoko Dadi Petruk”
Oleh Budianto Sutrisno

 

Sejak diseruduk banteng
 si mantan cantrik Kutaraja jadi tukang dongeng
dibuatnya bermacam kisah wayang
dengan lakon karangan sendiri
jadilah dia dalang nyentrik
banyak ritual dia lakoni tiap pagi
dari mandi kembang tujuh rupa
sampai menyantap kroto dan cengkerik
serta menenggak air seni
agar nyaring suaranya melebihi ocehan burung jalak
agar pesonanya mengalahkan gaya pedangdut yang pasang susuk
ada juga yang bilang dia itu dalang gila bin mabuk
tiap malam bakar kemenyan dan merapal mantra
katanya sih lagi terima dawuh dari langit sana
entah langit yang mana
entah sana yang sebelah mana
bicaranya tak pernah jelas
tapi mau dianggap makhluk cerdas

Konon dia mendapat bisikan dan kisikan
bahwa penguasa tertinggi negeri bakal lengser
selambatnya bulan Januari 2016
tapi Januari sudah berlalu
panglima pilihan rakyat tetap berdaulat

Dalang nyentrik kok coba-coba jadi peramal
dengan andalkan bisikan setan
ramalan sudah gagal, jurus selanjutnya pasti pura-pura lupa
seolah dia tak pernah lontarkan telaah palsu dari langit mendung
sekalipun namanya meniru kesatria penengah Pendawa
mulutnya berbusa mengumbar dusta
kepalsuan mana bisa menandingi kesejatian
sesungguhnya dialah Petruk
yang ingin jadi ratu
’tuk puaskan hawa nafsu

Pikirnya, dengan menyandang nama kesatria tampan dari Madukara
dengan dikelilingi aneka benda pusaka
yang dikepuli asap kemenyan dan cendana
masyarakat bakal anggap dirinya hebat
dengan menggelar lakon ”Janoko Dadi Petruk”
berharap namanya berkibar, namun malah nyungsep dan terpuruk
nama indah hanya sekadar topeng pembungkus kepalsuannya
beginilah jadinya jika Petruk merebut peran Arjuna
omong kosong keluar dari mulut bergigi ompong
menyebar berita bohong, menebar bau pepesan gosong



***



No comments:

Post a Comment