Kisah ini terinspirasi dari berita tentang seorang paranormal, mantan anggota parlemen, yang mengeluarkan ramalan palsu tentang lengsernya kepemimpinan tertinggi Republik Indonesia.
Di 'hari gini' masih ada juga makhluk yang membualkan ramalan kosong dan takhayul.
Setiap pemetintahan di muka bumi ini berasal dari Tuhan. Dipimpin atau tidak dipimpin
oleh siapa, sepenuhnya ditentukan oleh Yang Mahakuasa, bukan oleh manusia
yang sok berbicara dengan bisikan dari langit sana.
”Janoko Dadi Petruk”
Oleh Budianto Sutrisno
Sejak diseruduk banteng
si mantan cantrik Kutaraja jadi tukang dongeng
dibuatnya bermacam kisah wayang
dengan lakon karangan sendiri
jadilah dia dalang nyentrik
banyak ritual dia lakoni tiap pagi
dari mandi kembang tujuh rupa
sampai menyantap kroto dan cengkerik
serta menenggak air seni
agar nyaring suaranya melebihi ocehan
burung jalak
agar pesonanya mengalahkan gaya pedangdut
yang pasang susuk
ada juga yang bilang dia itu dalang
gila bin mabuk
tiap malam bakar kemenyan dan
merapal mantra
katanya sih lagi terima dawuh
dari langit sana
entah langit yang mana
entah sana yang sebelah mana
bicaranya tak pernah jelas
tapi mau dianggap makhluk cerdas
Konon dia mendapat bisikan dan
kisikan
bahwa penguasa tertinggi negeri
bakal lengser
selambatnya bulan Januari 2016
tapi Januari sudah berlalu
panglima pilihan rakyat tetap
berdaulat
Dalang nyentrik kok coba-coba
jadi peramal
dengan andalkan bisikan setan
ramalan sudah gagal, jurus
selanjutnya pasti pura-pura lupa
seolah dia tak pernah lontarkan
telaah palsu dari langit mendung
sekalipun namanya meniru kesatria
penengah Pendawa
mulutnya berbusa mengumbar dusta
kepalsuan mana bisa menandingi
kesejatian
sesungguhnya dialah Petruk
yang ingin jadi ratu
’tuk puaskan hawa nafsu
Pikirnya, dengan menyandang nama kesatria
tampan dari Madukara
dengan dikelilingi aneka benda
pusaka
yang dikepuli asap kemenyan dan
cendana
masyarakat bakal anggap dirinya
hebat
dengan menggelar lakon ”Janoko Dadi Petruk”
berharap namanya berkibar, namun
malah nyungsep dan terpuruk
nama indah hanya sekadar topeng
pembungkus kepalsuannya
beginilah jadinya jika Petruk
merebut peran Arjuna
omong kosong keluar dari mulut
bergigi ompong
menyebar berita bohong, menebar bau
pepesan gosong
***
No comments:
Post a Comment