Puisi berikut ini telah menyabet Juara I dalam sebuah lomba cipta puisi bertema
"Hujan di Langit Senja" yang diselenggarakan oleh Penerbit Harasi.
Puisi "Ujar Hujan dan Sapa Senja" ini - bersama dengan 100 puisi dari para
kontributor - akan dibukukan dalam sebuah kumpulan puisi yang bertajuk
"101 Pesona Puisi - Hujan di Langit Senja".
Soli Deo Gloria!
Ujar Hujan dan Sapa Senja
Oleh Budianto Sutrisno
Senja itu hujan mulai menggerimis
tipis
kusandarkan tubuh penatku ke bangku
taman sambil merenung
’tik-tik-tik-tik’ berdetak makin
cepat dari atas payungku
hujan tengah berujar kepada diriku
’tuk segarkan jiwaku di musim
kerontang cinta
mengajakku lincah meliuk dan menari
bersama ayunan pucuk-pucuk ranting
dan bunga rerumputan
mengundangku berdendang ria
bersama celoteh kodok yang ramai
bersenda
seiring dengan ciprat air yang
memercik kakiku
mungkinkah aku seia dengan derai
hujan?
Rupanya senja ingin pula mendengar
jawabku
ia lembut menyapaku sambil mengulum
senyum
jemari tangannya menyibakkan tirai
langit yang bersemu jingga
hingga hujan semakin menderas,
tuntas mengurai isi hatiku
segala duka dan pahit kehidupan tersapu
bersih
segala air mata dan kepedihan pupus
terhapus
sukacita mengalir dalam relung hatiku
damai dan bahagia berembus sejuk di
rongga jiwa
kalau hujan dan senja telah sepakat
bersama menghiburku
mana mungkin aku tiada sekata
dengan mereka?
***
Renyah juga dahsyat... Salam Cahaya ::
ReplyDelete