Puisi berikut ini telah terpilih sebagai Juara 8 dalam sebuah lomba cipta puisi bertema bebas yang diselenggarakan oleh Keybelle Media.
Soli Deo Gloria!
Di Setiap Tarikan Napasku
Oleh Budianto Sutrisno
Di
setiap tarikan napasku
terlukis
indah lengkung sabit wajahmu
dengan
pahatan takik senyum yang meluluhkan hati
Di
setiap tarikan napasku
merebak
aroma harum tubuhmu
membuat
diriku melayang, mencandu dalam deru asmara padu
Di
setiap tarikan napasku
kau
layaknya mentari yang geliatkan energi kehidupan
butir-butir
klorofil rasaku kau ubah jadi anyaman diksi
menjalin
larik-larik puisi sarat oksigen cinta yang menyegarkan
setiap
baitnya taburkan kenyamanan bagi para pengelana yang didera dahaga
kar’namu,
aku jadi pohon puisi yang didamba
Di
setiap tarikan napasku
kau
adalah rinai hujan yang membasahi ranah puisiku
akar-akar
karsaku menyerap nutrisi ide bagi kesuburan pohon puisiku
dedaunnya
rimbun dengan inspirasi yang seruakkan larik-larik sarat makna
sulur-sulurnya
lembut menjamah hati yang gundah
juntai
rerantingnya mengundang ketilang dan kepodang berdendang riang
rindangnya
jadi naungan para musafir usai melewati padang gersang kehidupan
buahnya
ranum harum dan mengenyangkan jiwa, menghalau duka nestapa
bersamamu,
hidupku jadi hidup yang menghidupi
Mentariku,
kau jangan berhenti nyalakan apimu
rinai
hujanku, kau jangan berhenti curahkan dirus kesejukanmu
jika
apimu mati, aku pun mati
jika
rinaimu berhenti, napasku pun berhenti
pohon
puisiku pun kering, layu, tanpa arti
lalu
apa hakikat hidup manusia kalau hanya jadi zombi yang tak kenal puisi?
namun
takdir mengulum senyum sembari mengguratkan garis bagi kita berdua
’tuk
selalu bersama ’gar gema puisi terdengar di mana-mana
***