Puisi yang berjudul "Rinduku Kusematkan pada Tirai Hujan" ini telah dipilih oleh dewan juri sebagai Juara 3 dalam lomba cipta puisi tingkat nasional bertema bebas. Penyelenggaranya adalah Literasi Anak Bangsa.
Soli Deo Gloria!
Rinduku Kusematkan pada Tirai Hujan
Oleh Budianto Sutrisno
Usai
kemarau menyengat, akhirnya hujan pun datang menerpa
setiap
tetes dan derainya
memicu
denyut nadiku ’tuk berpacu
menggedor
jantungku hingga berdetak menggodam palu
menghanyutkan
anganku dalam telaga kenangan 4 tahun silam
kala
hujan mendirus seluruh wajah bumi
aku
dan kau sepayung berdua
gigil
tubuhmu kuhangatkan dengan pelukan mesra
aroma
wangimu menjalar ke lubuk sukmaku
kuingin
waktu bersegera hentikan langkah
kudamba
detik dan menit bergegas rehat melepas lelah
kuhendak
nikmati pesona buai asmara
seutuh
dan sepenuhnya
Berdua
kita berteduh di kedai sederhana
kaubisikkan
kata dan janji suci
kuikrarkan
kesediaan ’tuk sabar menunggu sampai usai studimu
dendang
katak dan tarian ilalang mengiringi bahagia kita bersama
seruput
kopi berkepul hangatkan suasana
serasa
kucecap gelora asmara dalam berjuta rasa
semua
dan segalanya
Tapi
kini, penantianku terkapar di ranah berujung entah
tiada
jejak terlacak, tiada kabar terdengar darimu
galau
kubawa berlari di tengah guyur hujan
air
mata dukaku kubiarkan tandas terseka
rinduku
kusematkan pada tirai hujan
’gar
menjelma pelangi indah yang membusur di angkasa
sudahkah
kau, entah di mana, menyaksikannya?
itulah
tanda cintaku yang tak pernah layu
ku
berharap kau tetap mengingatku, meski ku tak bisa memilikimu
***