Friday, June 30, 2017

Kala Dua Sahabat Bertatap

Peristiwa pertemuan Presiden Jokowi dan mantan Presiden Obama di Istana Bogor
telah menginspirasi penulis untuk menuliskan puisi berikut.
Dunia akan lebih berseri bila umat manusia berhasil menjalin persahabatan di antara
sesamanya di tengah begitu banyak perbedaan yang niscaya.



Kala Dua Sahabat Bertatap
Oleh Budianto Sutrisno

Satukan tujuan di antara dua insan itu relatif gampang
satukan visi juga masih mudah
tapi satukan hati tak semudah balikkan telapak tangan
kesatuan hati perlu ikatan erat antarsahabat
saling mengerti, saling memahami
saling menghormati, saling mengagumi
saling mengisi, saling mengasihi
ada utas yang menautkan
                                            hingga dua hati boleh menyatu dalam padu       

Hatiku pekikkan rindu dan sukacita
kala bersua sahabat yang bisa dipercaya
ruang hatiku menjelma telaga biru yang menyejukkan
ruang hatinya pun percikkan butir-butir kesegaran
tiada jarak, tiada batas pengekang dan penghalang

Peluk dan dekap hanya dekatkan raga
bisa sandiwara, sering hanya sekejap saja
tapi persahabatan sejati tautkan jiwa
utuh dan terjaga selama hayat dikandung badan
terjalin dan terpilin erat
meski beda, tetap satu jua
tiada curiga, tiada tipu daya
aku dan kamu tak berebut juara
aku dan kamu tak saling mendahului
aku dan kamu seia sekata, saling setia

Nilai persahabatan melebihi gunung emas dan intan
lalu mengapa saling cakar, saling hantam ’tuk keduk harta dan kuasa
bila sederet sahabat telah berdiri di depan mata?
harta dan kuasa tak jamin bawa bahagia
salah-salah bisa jadi laknat
tapi sahabat sejati membuat hidup lebih bermakna
selalu menjadi berkat bagi sesama
anugerah Tuhan untuk umat tercinta

Siapkan hatimu 'tuk jadi sahabat sejati
ikuti teladan suri-Nya
kar'na Dia adalah Sahabat Sejati bagi orang benar


***