Peristiwa pertemuan Presiden Jokowi dan mantan Presiden Obama di Istana Bogor
telah menginspirasi penulis untuk menuliskan puisi berikut.
Dunia akan lebih berseri bila umat manusia berhasil menjalin persahabatan di antara
sesamanya di tengah begitu banyak perbedaan yang niscaya.
Kala
Dua Sahabat Bertatap
Oleh Budianto Sutrisno
Satukan tujuan di antara dua insan
itu relatif gampang
satukan visi juga masih mudah
tapi satukan hati tak semudah
balikkan telapak tangan
kesatuan hati perlu ikatan erat
antarsahabat
saling mengerti, saling memahami
saling menghormati, saling
mengagumi
saling mengisi, saling mengasihi
ada utas yang menautkan
hingga dua hati boleh
menyatu dalam padu
Hatiku
pekikkan rindu dan sukacita
kala
bersua sahabat yang bisa dipercaya
ruang
hatiku menjelma telaga biru yang menyejukkan
ruang
hatinya pun percikkan butir-butir kesegaran
tiada
jarak, tiada batas pengekang dan penghalang
Peluk
dan dekap hanya dekatkan raga
bisa
sandiwara, sering hanya sekejap saja
tapi
persahabatan sejati tautkan jiwa
utuh
dan terjaga selama hayat dikandung badan
terjalin
dan terpilin erat
meski
beda, tetap satu jua
tiada
curiga, tiada tipu daya
aku
dan kamu tak berebut juara
aku
dan kamu tak saling mendahului
aku
dan kamu seia sekata, saling setia
Nilai
persahabatan melebihi gunung emas dan intan
lalu
mengapa saling cakar, saling hantam ’tuk keduk harta dan kuasa
bila
sederet sahabat telah berdiri di depan mata?
harta
dan kuasa tak jamin bawa bahagia
salah-salah
bisa jadi laknat
tapi
sahabat sejati membuat hidup lebih bermakna
selalu
menjadi berkat bagi sesama
anugerah
Tuhan untuk umat tercinta
Siapkan hatimu 'tuk jadi sahabat sejati
ikuti teladan suri-Nya
kar'na Dia adalah Sahabat Sejati bagi orang benar
Siapkan hatimu 'tuk jadi sahabat sejati
ikuti teladan suri-Nya
kar'na Dia adalah Sahabat Sejati bagi orang benar
***