Monday, March 27, 2017

Puisiku Tak Lagi Terkungkung Sepi

Puisi berikut ini telah memenangi sebuah Lomba Cipta Puisi yang diselenggarakan oleh Penerbit
Aksa Aurora dengan tema "Pertemuan".
Atas anugerah Tuhan, puisi ini berhasil dipilih para juri sebagai Juara III dalam lomba tersebut.
Soli Deo Gloria!


Puisiku Tak Lagi Terkungkung Sepi

Oleh Budianto Sutrisno


Sejak pertama kujumpa denganmu
kutahu inilah goresan takdir yang niscaya
tertoreh indah di relung hatiku dan hatimu
tak mungkin terhapus oleh amuk badai dan topan kehidupan
tiada pendar kejora yang lebih cemerlang ketimbang sinar matamu
tiada angin yang lebih embuskan kesejukan ketimbang senyum manismu
tiada embun pagi yang lebih teteskan kesegaran ketimbang jamahan tanganmu
kubicara jujur karena aku bukan penjaja receh sanjungan

Pertemuan di taman itu nyata mengubah diriku
susah gundahku terlarung ke ujung samudra resah
puisiku tak lagi menyerpih pedih
puisiku lantang dendangkan gita sukacita
nadanya memantik api semangat, mengobarkan bahagia
puisiku tak lagi terkungkung sepi
puisiku bebas lepas lantunkan rangkaian nada ceria
karena kini kurengkuh bahagia berdua
harum bunga dan kelepak sayap merpati jadi saksi suci
aku jadi milikmu
dan kau milikku
kini dan selamanya

***



Monday, March 20, 2017

Aku dan Camar Bermata Biru

Kali ini penulis menggabungkan seni menulis puisi dengan seni grafis, sehingga terbentuk
apa yang disebut sebagai puisigrafi.
Puisi berikut telah terpilih oleh juri sebagai Juara IV dalam lomba cipta puisi yang dise-
lenggarakan oleh Parade Puisi dengan tema bebas.
Soli Deo Gloria!


Aku dan Camar Bermata Biru

Oleh Budianto Sutrisno