Puisi yang bernuansa melankolis ini telah memenangi sebuah lomba yang diselenggarakan
oleh Penerbit Stepa Pustaka. Dari puisi-puisi yang ditulis oleh 1.600 peserta lomba,
puisi "Sendiri Berdekap Sepi" ini dinyatakan sebagai Juara III. Sedangkan dua puisi
lainnya terpilih sebagai karya yang termasuk dalam "50 Besar". Soli Deo Gloria!
Sendiri
Berdekap Sepi
Oleh Budianto Sutrisno
Kucari makna hidup
dalam sepi dan hening malam
biduk mungilku
menyusuri permukaan danau cermin bening
bergeming tenang di
atas bayang
tiada ombak, tiada
derak
tiada apa, tiada siapa,
tiada sapa
aku bertafakur, sendiri
berdekap sepi
menerawang ke cakrawala
sana
memandang rembulan bulat keemasan
aku dan rembulan saling
hadap, saling tatap
dalam bisu, dalam kelu
kucurahkan isi kalbu
dalam bahasa sunyi
rembulan menyahut
dengan tutur sinar keheningan
Lengan sunyi itu
semakin terasa erat mendekap jiwa
tiada terucap sepatah
kata tapi berlimpah juta makna
dalam kebisuan
terdengar dering pencerahan
dalam kesendirian
mengalir kehangatan
berdekap sepi tapi tak
sendiri
Kini kusadar, tak
setiap sepi itu sembilu penikam hati
kini kutahu, sepi itu
tak selalu tiada arti
kini kumengerti, sepi
itu bisa jadi sahabat sejati
kini kupaham, sepi itu
seni memahami diri
***