Dalam lomba puisi bertema "Setulus Kasih Ibu", puisi saya yang bertajuk "Malaikat Nirsayap" berhasil menyabet Juara I.
Sungguh ini merupakan anugerah Tuhan yang istimewa yang diberikan
bertepatan dengan Hari Guru Nasional. 25 November 2014.
Penghargaan lomba ini sekaligus merupakan penghargaan bagi seluruh rekan guru dan
para ibu yang mendedikasikan dirinya untuk mendidik generasi muda di seantero Nusantara.
para ibu yang mendedikasikan dirinya untuk mendidik generasi muda di seantero Nusantara.
Secara khusus, saya mengucapkan terima kasih kepada SMP Pusaka Abadi dan SMP K Calvin
yang telah membuka kesempatan kepada saya untuk menggali kekayaan
sastra - baik puisi maupun esai - melalui kepercayaan yang diberikan kepada saya untuk mengampu
mata pelajaran Bahasa Inggris dan Indonesia.
Malaikat
Nirsayap
Oleh Budianto Sutrisno
Sejak ku dalam kurung relung
gelap gua garbamu
lentik jemarimu mengelusku
selembut belaian sutra
bibir indahmu berkemik merapal doa
untukku
kau balut diriku dengan bisik kata
penuh buncah curah kehangatan cinta
bahkan kau senandungkan lagu-lagu
merdu
meski ku belum mengerti makna semua
itu
Aku ada karena kau rela bertaruh
nyawa
seberapa sakit proses persalinan
itu, ku tak tahu
yang ku tahu, kau mengasihiku
kasihmu sesejuk saputan bayu
pada pucuk-pucuk cemara di puncak
meru sana
semurni butir-butir bening embun
kilaukan kristal di gerumbul daun
rimbun
setulus kesetiaan ombak yang tekun menyapa
bibir pantai
nan menyambut dengan sungging senyum berseri
Berapa banyak duka pernah kau
rasakan
berapa berat beban yang kau pikul
berapa banyak air mata kau deraikan
aku tak tahu
sungguh tak tahu
yang ku tahu
kau selalu tebarkan cinta dan ceria
bagiku dan keluarga
Ibu…
aku bukan penyair atau pujangga
aku tak mampu menguntai permata
kata
‘tuk nyatakan kekagumanku padamu
kaulah malaikat nirsayap penabur
kasih
yang sekali singgah di hatiku
bersemayam‘tuk selamanya
benih kasihmu telah tumbuh subur
menghidupi banyak anak bangsa
Ibu…
aku tak piawai ungkapkan perasaanku
kata-kataku tak pernah cukup
menyatakan
terima kasihku kepadamu
karaktermu adalah inspirasi dan
dorongan bagiku
‘tuk taburkan benih kasih
di ladang kehidupan sesama
‘gar semakin tumbuh berlipat ganda
malaikat nirsayap di bumi persada.
***